Walaupun wujudnya tidak terlalu terlihat, namun efek konstruksi bangunan yang dilengkapi dengan proses waterproofing dengan yang tidak akan terlihat sangat jelas. Beberapa bagian yang sering kita dengar diberikan proses waterproof adalah dinding. Menggunakan aplikasi cata anti air, maka warna cat pada dinding tidak mudah pudar walau iklim berubah-ubah serta bangunan tidak mudah lembab dan ditumbuhi jamur.
Bagi struktur konstruksi, waterproof sebetulnya tidak hanya berperan sebagai pelengkap saja. Namun lebih penting dari itu, makanya sering kali waterproof disebut-sebut sebagai step yang tidak boleh terlewatkan. Terutama pada bangunan-bangunan dengan atap dari material beton. Apabila beton telah mengering maka strukturnya akan berubah seperti spons yang memiliki pori-pori terbuka. Sehingga apabila hujan datang, maka akan dengan mudah air masuk ke dalam pori-pori dan merusak struktur bangunan. Untuk itu pada atap perlu dipasang waterproofing sika.
Selain atap, yang sangat memerlukan step waterproofing sika adalah bagian basement atau gudang. Serta bangunan-bangunan pabrikan. Hal ini dimaksudkan agar usia struktur bangunan bisa bertahan lebih lama. Terutama yang sering kali bergesekan seperti lantai.
Beberapa bangunan komersil seperti kolam renang juga sangat mengandalkan step waterproofing membrane bakar untuk mempertahankan volume air sebanyak itu agar tidak merembes keluar atau pun mendapat rembesan dari luar. Sementara pada bangunan hunian, beberapa hal yang perlu dipasang step waterproofing adalah dak beton, tangki air, dinding, atap serta balkon. Terutama jika hunian terdiri dari dua tingkat atau lebih, waterproofing adalah step yang tidak boleh terlewat.
Sebelum Anda memutuskan untuk menambah step waterproofing pada struktur bangunan, ada baiknya Anda kenali tiga jenis waterproofing pada konstruksi bangunan. Berikut ini akan kami uraikan hanya untuk Anda.
Jenis Waterproofing
1. Waterproofing Membrane Bakar
Seperti namanya, jenis step waterproof ini akan memberikan finishing berupa lapisan tipis seperti membran. Waterproofing membrane bakar menjadi cara pertama yang muncul dalam pelapisan struktur menjadi kedap air. Waterproofing membrane menggunakan bahan bahan karet yang dicampur dengan monomer kimia, propilena dan etilena. Lembaran ini dibentang di atas struktur kemudian dibakar. Namun kesulitan pengapilkasian waterprrofing membrane terletak pada saat proses. Fungsinya hanya bisa dirasakan apabila selama proses tidak terjadi kelalaian. Sehingga lebih beresiko.
2. Coating Waterproof
Jenis waterproof yang satu ini lebih familiar kita dengar melalui cara pengecatan untuk menutup dan melindungi permukaan struktur. Penggunaan coating waterproof biasanya pada bak tangki air, kolam renang, dinding juga beberapa perlindungan kayu agar kedap air. Menggunakan coating waterproof pada permukaan yang cukup luas serta untuk memberikan perlindungan yang lebih maksimal maka dapat mencampurkan coating waterproof dengan bahan polyester lain.
3. Integral Waterproofing System
Penggunaan waterproof jenis ini adalah dengan cara mencampurkan substrat ke dalam material struktur. Karena materialnya yang tercampur maka struktur telah diberikan kualitas kedap air yang baik dari dalam material itu sendiri. step waterproofing dengan jenis ini adalah cara waterproofing yang paling mudah dan dapat mempersingkat waktu. Sebab tidak perlu menunggu struktur konstruksi mengering dulu baru diaplikasikan, namun bisa langsung sekaligus.
Pada jenis integral waterproofing terdapat dua macamnya yaitu dengan sistem hidrofibik dan hidrofilik. Sistem hidrofibik menggunakan pemanfaatan asam lemak untuk menyumbat pori-pori struktur konstruksi sehingga mampu mencegah masuknya air. Sementara sistem hidrofilik menggunakan proses kristalisasi dengan menggantikan air di dalam struktur material menjadi kristal larut. Jika dilihat dari kepraktisannya dan minimnya resiko, integral waterproofing system lebih unggul dibandingkan waterproofing membrane bakar.