Hargadistributormaterial.com – Dalam membangun sebuah gedung atau bangunan, maka tidak bisa lepas dari peran penting beton yang mampu menopang bangunan dengan kekuatannya. Jika tidak ada beton, maka bangunan tidak bisa berdiri kokoh dan tentunya akan runtuh dengan mudah, terlebih pada bangunan yang besar dan tinggi. Karena peran yang besar inilah memuat beton ditempatkan di segala tempat yang butuh penopang, termasuk area yang berair, sehingga proses waterproofing membrane pada beton menjadi sangat penting.
Perlunya Waterproofing Pada Beton
Penggunaan beton sebagai penopang bangunan di area yang lembab dan berair membuatnya membutuhkan tambahan bahan yang diformulasikan khusus agar beton tahan terhadap air. Jika tidak, maka peran beton sebagai penegak bangunan tidak akan berfungsi secara maksimal, bahkan malah menjadi masalah di kemudian hari.
Fungsi beton yang sangat besar dalam sebuah bangunan inilah yang menjadikan pentingnya proses waterproofing. Waterproofing sendiri merupakan prosedur pelapisan beton agar tahan air dan struktur bangunan di dalamnya terjaga dengan baik tanpa terganggu oleh area yang basah dan lembab. Waterproofing memiliki beragam jenis yang sudah umum dalam dunia konstruksi, yakni integral waterproofing, waterproofing coating dan membrane. Beragam jenis waterproofing tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing, namun tetap tidak mengurangi fungsinya sebagai pelapis beton dari area yang basah.
Penggunaan Waterproofing membrane
Waterproofing membrane merupakan salah satu jenis yang pertama kali muncul dalam dunia konstruksi. Sesuai namanya, waterproofing jenis ini menggunakan membrane sebagai pelindung beton dari bahaya kontak dengan air secara langsung sehingga merusak struktur beton. membrane sendiri merupakan lembaran yang terbuat dari karet dan bahan utamanya adalah monomer, propilena, dan etilena yang dipadukan dalam karet pelapis sehingga bersifat kedap air.
Waterproofing jenis membrane biasanya digunakan untuk melapisi beton pada struktur yang sangat luas seperti atap beton dan atap teras. Selain itu kegunaannya juga sering di aplikasikan pada dak, balkon, terowongan ataupun tangki air. Penggunaan ini disesuaikan dengan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki dari pelapis membrane agar sesuai penempatannya dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
Keunggulan dan Kelemahan Waterproofing membrane
Banyak keunggulan yang dimiliki dari waterproofing jenis membrane, diantaranya tahan terhadap kelembaban yang tinggi, terpaan garam dan kuat menahan cuaca yang ekstrem. Hal inilah yang membuatnya sering sekali dimanfaatkan sebagai atap yang langsung bersentuhan dengan cuaca ekstrem dan air hujan yang mengandung garam.
Selain itu, dari segi keunggulan bahannya, memiliki kelenturan material yang sangat baik pada dimensinya. Pengaplikasiannya dalam suatu lokasi yang luas pun cukup mudah dan sanggup menyesuaikan dengan pergerakan dari keretakan beton.
Namun dibanding dengan waterproofing coating dan jenis lainnya, waterproofing jenis membrane membutuhkan perawatan yang lebih rumit karena rentan terhadap kerusakan sewaktu pemasangan. Selain itu membrane membutuhkan pergantian secara berkala, karena hanya mampu bertahan sekitar 15 tahun.
Jika terjadi keretakan ataupun terdapat lubang pada membrane, maka akan sulit dilakukan perbaikan karena harus melakukan pembongkaran. Bahkan jika membrane diaplikasikan pada basement pembongkaran tidak bisa dilakukan karena berada di bawah slab beton.
Demikianlah keunggulan dan kelemahan yang ada dalam waterproofing jenis membrane, serta penggunaanya dalam sebuah bangunan. Jika ingin membangun sebuah bangunan di area lembab, maka penting bagi petugas konstruksi untuk mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari penggunaan waterproofing membrane. Dengan demikian, segala hasil yang diperoleh dari proses waterproofing bisa di prediksi sebelum pembangunan.