Salah satu kondisi yang mengindikasikan rumah mulai mengalami gangguan kerusakan adalah adanya rembesan air pada dinding rumah. Meskipun mungkin terlihat kecil dan tidak terlalu mengganggu, namun jika dibiarkan, rembesan air bisa berakibat buruk karena dinding akan jadi lembab dan membuat jamur tumbuh, dan lama-kelamaan akan membuat dinding rumah menjadi lapuk dan hancur. Dinding yang lembab juga bisa membuat cat bergelembung dan mengelupas, juga menjadikan ruangan atau tembok mengeluarkan bau yang tidak sedap.

Rembesan Air Pada Dinding

Harus Diatasi Tuntas

Rembesan air di dinding sendiri banyak penyebabnya. Jika sudah tahu penyebabnya, tentunya Anda harus memperbaikinya segera agar kerusakan tidak menjadi lebih besar dan lebih parah lagi. Anda tak bisa hanya menutup kebocoran dengan memberinya lapisan waterproof di lokasi kebocoran. Hal ini karena sifat alami air yang mengalir dan senantiasa mencari jalan keluar membuatnya akan terus mencari tempat lain saat area bocornya dibendung dengan lapisan anti air. Itulah mengapa Anda harus tahu penyebabnya sehingga bisa menanganinya dengan benar dan tuntas.

memberikan lapisan kedap air

Sangat disarankan bagi Anda untuk memberikan lapisan kedap air di bagian rumah yang rentan basah, misal kamar mandi, dan bagian outdoor seperti balkon dan dag, agar aman dan dinding lembab hingga kebocoran saat hujan datang. Pelapis kedap air sendiri mudah didapat. Salah satu yang paling terkenal dan banyak digunakan adalah merek Sika karena merek ini banyak menyediakan solusi waterproofing. Sika waterproofing juga mudah diaplikasikan sehingga Anda bisa menjadikannya sebagai solusi pelapis kedap air untuk rumah dan area basah, misal kamar mandi dan kolam renang.

Penyebab Rembesan Air di Dinding dan Cara Mengatasinya

1. Adanya retak rambut.

Keretakan ini bisa diakibatkan karena pembuatan dinding yang tidak menggunakan material yang baik. Untuk mengatasinya Anda bisa mengelupas bagian yang retak, memberikan semen instan atau bahan aditif lain dan juga melapisi dengan sika waterproofing pada tembok yang berfungsi sebagai penghalang air agar tidak merembes kembali. Kemudian Anda bisa mengecat kembali sesuai dengan dinding di sekitarnya.

retakan dinding

2. Dinding luar yang belum diplester.

Dinding bagian luar yang belum diplester bisa menyebabkan air hujan terserap dan dinding menjadi lembab. Hal ini karena sifat tembok yang terbuat dari tanah akan mudah menyerap air. Untuk mengatasinya tentunya sebaiknya dinding diplester atau diberi acian terlebih dahulu. Lebih bagus lagi, Anda bisa menggunakan sika waterproofing sebagai pelapis anti air sehingga dinding semakin aman dari rembesan air, baru setelahnya Anda memberikan cat yang sesuai.

Baca juga: Hal Yang Perlu Diperhatikan Ketika Membuat Ruang Bawah Tanah

3. Adanya aliran air akibat hujan.

Biasanya hal ini karena waktu pemasangan komponen rumah, misal talang air atau dag beton kurang tepat dan sempurna. Tentunya untuk mengatasinya Anda harus melakukan penataan dan perbaikan talang air agar tidak kebocoran lagi dan air merembes ke tembok. Anda bisa mengaplikasikan waterproofing membran bakar untuk bagian dag karena bagian ini cukup rentan terkena air hujan dan mudah mengalami kebocoran.

aliran air akibat hujan

4. Rembesan dari kamar mandi atau kolam.

Kamar mandi biasanya akan membuat rembesan ke tembok sebelahnya karena tingkat kelembabannya yang sangat tinggi. Sebaiknya Anda memberikan lapisan waterproofing untuk dinding kamar mandi dengan cara mencampur waterproofing dengan beberapa komponen lain dan acian. Setelah tekstur menyerupai acian, oleskan dengan kape di dinding yang rembes. Tunggulah beberapa hari agar kering sempurna dan barulah Anda bisa memberikan acian yang sebenarnya dan mengecat ulang. Dan jika memiliki kolam, baik itu kolam ikan maupun kolam renang, gunakan waterproofing membran bakar karena hasilnya akan sempurna dan tidak akan ada kebocoran ke lingkungan sekitar termasuk tembok rumah.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *